Cium BLT Tak Tepat Sasaran, Dailami Sebut Kenaikan BBM Tambah Beban Rakyat
September 8, 2022KOSADATA – Anggota DPD RI, Dailami Firdaus merasa khawatir pembagian bantuan sosial tunai atau bantuan langsung tunai (BLT) tidak tepat sasaran. BLT ini dibagikan pemerintah sebagai kompensasi untuk masyarakat imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Saya khawatir penyaluran BLT ini tidak tepat sasaran, sehingga bukan meringankan beban perekonomian masyarakat tapi malah mempersulit” ujar Dailami dalam keterangan tertulis, Kamis (7/9/2022).
Diketahui, Pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar 150 ribu sebanyak empat kali dan dibagikan dalam dua tahap.
Pemberian BLT BBM tersebut akan mulai disalurkan per bulan september. Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) tersebut juga menjadi perbincangan dimasyarakat.
Dailami menilai, data calon penerima BLT dinilai masih carut marut sehingga ditakutkan akan membuat penyaluran tidak tepat sasaran.
Selain pembagian BLT, keputusan pemerintah menaikan harga BBM menuai banjir kritik dari masyarakat. Aksi demonstrasi dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat guna meminta pemerintah membatalkan kenaikan BBM tersebut.
Menurutnya, keputusan pemerintah menaikan harga BBM sangat tidak tepat.
“Pemerintah ini seperti tidak punya empati terhadap masyarakat, di tengah kondisi perekonomian yang masih belum stabil akibat pandemi covid-19, beban mereka ditambah dengan naiknya harga BBM” kata Dailami.
Terlepas apa yang disampaikan oleh pemerintah bahwa kenaikan harga BBM tersebut merupakan langkah terakhir yang bisa diambil oleh pemerintah atas membengkaknya APBN akibat subsidi BBM, masyarakat akan menilai bahwa pemerintah tidak memiliki empati terhadap perekonomian mereka.
“Tentu naiknya harga BBM ini akan menimbulkan efek domino yang akan mengakibatkan kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat, seperti harga pangan, moda transportasi, kebutuhan lainnya dan mendorong terjadinya inflasi” tutup Dailami. ***
sumber : KOSADATA