Aparat Dinilai Lamban Tangani Kasus Penyerangan Tokoh Ulama

Aparat Dinilai Lamban Tangani Kasus Penyerangan Tokoh Ulama

Maret 2, 2018 0 By admin

JAKARTA (Otonominews.net) – Penanganan atas kasus penyerangan terhadap kalangan tokoh ulama yang dilakukan oleh orang berpenyakit kejiwaan dinilai lamban. Penilaian ini dikatakan oleh anggota DPD RI Dailami Firdaus.

Dailami menjelaskan, banyak kasus penyerangan sejumlah tokoh agama dan tempat ibadah yang belum menemui titik terang, seperti siapa pelaku serta motif yang mendasari penyerangan itu sebenarnya. Hal ini menurut Dailami membuat krisis kepercayaan masyarakat teradap aparat berwenang.

“Apalagi kebanyakan dari pelaku dari kasus tersebut dikatakan sebagai orang yang memiliki penyakit kejiwaan. Tidak heran bila masyarakat akhirnya mulai hilang rasa kepercayaan terhadap kepolisian,” ujar Dailami dalam keterangan persnya, kemarin.

Seharusnya, lanjut dia, Badan Intelijen Nasional ( BIN ) turut sertaatau paling tidak memberi masukan  untuk mengungkap kasus-kasus tersebut. Dengan keterlibatan BIN, Dailami merasa bahwa opini liar di masyarakat bisa dicegah karena permasalahan dapat cepat terselesaikan.

“Jangan sampai isu ini dipolitisasi juga, kita semua ingin fakta nyata yang terang benderang, bukan sekedar pernyataan saja,” jelas Dailami.

Lebih lanjut, Dailami menilai di era digital, segala informasi dan berita akan dengan mudah langsung sampai kepada masyarakat. Sehingga masyarakat mulai mengasumsikan sendiri dan melakukan hal-hal yang di luar kendali.

Dengan demikian, kata dia, peran dari tokoh masyarakat disini juga sangat penting untuk menenangkan masyarakat agar tidak terprovokasi. Dailami menegaskan bahwa pihak berwajib harus bersungguh-sungguh mengungkap kasus penyerangan terhadap ulama dan rumah ibadah.

Dailami menambahkan, dirinyaa melihat, bila yang menjadi korban adalah ulama dan umat Muslim, penanganannya sangat lambat.

“Jadi jangan sampai opini negatif ini terus berkembang dan menjadikan masyarakat tidak percaya terhadap pihak berwajib bahkan hukum,” pungkasnya.