Cegah Jadi ‘Sarang’ LGBT, Dailami Firdaus Ajak Masyarakat Aktif Awasi Hutan Kota

Hutan Kota UKI Cawang yang berlokasi di Jalan Perindustrian, Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, menjadi sorotan publik karena dikenal sebagai ‘sarang’ berkumpulnya kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). 

Anggota DPD RI Dailami Firdaus mengaku sangat prihatin atas temuan Hutan Kota UKI Cawang menjadi ‘sarang’ sarang’ berkumpulnya kaum LGBT.

“Saya sangat prihatin atas fenomena ini. Kasus ini sangat meresahkan masyarakat,” kata Dailami dalam keterangannya, Rabu (26/7).

Senator asal DKI Jakarta ini menegaskan, penyalahgunaan hutan kota sebagai lokasi aktivitas menyimpang LGBT sudah sepantasnya ditindak tegas.

“Hal tersebut merupakan bentuk penyalahgunaan ruang publik yang perlu ditindak dengan tegas,” kata Dailami.

Selain itu, Dailami turut mengajak masyarakat berperan aktif dalam mengawasi setiap aktivitas yang mengarah pada penyalahgunaan fasilitas publik di lingkungannya.

“Dengan begitu penyalahgunaan ruang publik bisa dicegah lebih dini,” kata Dailami.

Terakhir, Dailami meminta agar Pemprov DKI Jakarta memasang papan pengaduan di setiap taman atau hutan kota yang ada di Jakarta agar apa yang terjadi di Hutan Kota Cawang tidak terjadi di lokasi lainnya.

“Pasang papan pengaduan di setiap taman atau hutan kota agar masyarakat bisa langsung melapor ketika mengetahui adanya kegiatan-kegiatan penyalahgunaan di taman atau hutan kota,” kata Dailami.

Sebelumnya diketahui, Hutan Kota UKI Cawang ramai diperbincangkan karena menjadi ‘sarang’ berkumpulnya kalangan LGBT.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan, per Selasa (25/7), penjagaan kawasan Hutan Kota UKI Cawang dilakukan selama 24 jam alias nonsetop untuk mengawasi adanya pergerakan kaum LGBT.

Personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat melakukan pengawasan yang ketat di lokasi tersebut. []

sumber : RMOLJAKARTA