DPD RI Kritik Celah Pelaksanaan Program Makan Siang Bergizi 2025

Januari 3, 2025 0 By admin

G-news.id, Jakarta – Wakil Ketua Komite III DPD RI, Dailami Firdaus, mengecam dugaan adanya kewajiban pembelian wadah untuk program makan siang bergizi oleh orang tua murid di sebuah sekolah. Kejadian tersebut menjadi sorotan setelah viral di media sosial.

“Kami memahami betul bahwa program makan siang bergizi ini harus benar-benar diawasi pelaksanaannya di daerah. Ada banyak celah dan potensi persoalan yang bisa timbul dalam implementasinya. Padahal, program ini secara resmi akan dimulai pada 2 Januari 2025,” ujar Dailami dalam pernyataan resminya, Jumat (3/1/2025).

Salah satu kritik utama yang dilontarkan Anggota DPD RI dari Daerah Khusus Ibukota Jakarta itu adalah penurunan anggaran dari Rp15.000 menjadi Rp10.000 per porsi. Menurutnya, nominal tersebut tidak cukup untuk menyediakan menu yang bergizi dan lezat, terutama dengan adanya inflasi, kenaikan harga bahan pokok, dan peningkatan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% di tahun 2025.

“Untuk menu sederhana seperti nasi, ayam, dan sayur saja saat ini di warung makan dipatok minimal Rp12.000. Sulit membayangkan menu bergizi yang bisa disiapkan dengan anggaran Rp10.000,” tegas Dailami.

Selain masalah anggaran, ia juga menyoroti tantangan logistik penyediaan makanan di daerah pedalaman. Menurutnya, mencari rekanan penyedia makanan yang mampu menyiapkan ratusan porsi secara serentak lebih mudah di kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Surabaya. Namun, situasi tersebut berbeda di wilayah terpencil yang memiliki keterbatasan infrastruktur dan sumber daya.

“Kita perlu memastikan bahwa penyedia makanan memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai. Jangan sampai program ini justru gagal mencapai tujuan utamanya, yakni meningkatkan gizi anak-anak sekolah,” pungkasnya.

Program makan siang bergizi ini merupakan inisiatif pemerintah untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia melalui penyediaan asupan nutrisi yang memadai. Namun, pelaksanaan di lapangan tampaknya membutuhkan pengawasan lebih lanjut agar sesuai dengan harapan. (RedG/*)

sumber : G-news.id