Shalat Tahajjud

Shalat Tahajjud

Mei 3, 2016 0 By admin

shalat tahajud_310_230Shalat Tahajjud ialah shalat sunat yang dikerjakan pada waktu malam, sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Waktunya sesudah shalat Isya sampai terbit fajar.

Shalat di waktu malam hanya dapat disebut shalat Tahajjud dengan syarat, apabila dilakukan sesudah bangun dari tidur malam, sekalipun tidur itu hanya sebentar. Jadi apabila dikerjakan tanpa tidur sebelumnya, maka ini bukan shalat Tahajjud, tetapi shalat sunnah saja seperti witir dan sebagainya.

Kalau sudah diketahui waktu melakukan ibadah ini dari waktu Isya sampai waktu Shubuh, sedang sepanjang malam ini ada saat-saat utama, lebih utama dan paling utama, maka waktu malam yang panjang itu dapat kita bagi menjadi 3 bagian;

  1. Sepertiga pertama, yaitu kira-kira dari jam 19.00 sampai dengan jam 22.00, ini saat utama.
  2. Sepertiga kedua, yaitu kira-kira dari jam 22.00 sampai dengan jam 01.00, ini saat yang paling utama.
  3. Sepertiga ketiga, yaitu kira-kira jam 01.00 sampai dengan masuknya waktu Shubuh, ini adalah saat yang paling utama.

Demikianlah menurut hadist Rasulullah SAW yang berbunyi:

Yanzilu rabbuna ilaa samaa-id dun-ya hiina yabqaa tsulutsul lailil akhiri, fayaquulu, hal min daa-‘in faastajiibu lahu, hal min saa-in fa-athiyahu, hal min mustaghfirin fa-agh firu lahu, hataa yathlu’al fairu.

Artinya : – Perintah Allah turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam, lalu berseru; Adakah orang-orang yang memohon (berdo’a) pasti akan Ku kabulkan, adakah orang yang meminta pasti akan Ku beri dan adakah yang mengharap/memohon ampunan, pasti akan Ku ampuni baginya, sampai tiba waktu Shubuh.

Lafazh niatnya sebagai berikut:

Ushalli sunnatat Tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’alaa, Allahu Akbar.

Artinya : – Aku niat shalat sunat Tahajjud dua rakaat karena Allah ta’ala, Allahu akbar.

Fadlillahnya / Keistimewaannya adalah, shalat Tahajjud yakni shalat malam itu sangat dianjurkan, sebagaimana firman Allah sebagai berikut:

Waminallaili fatahajjud bihi naafilatan laka ‘asaa an yab’ atsaka rabbuka maqaaman mahmuudaa.

Artinya: – Hendaknya engkau gunakan sebagian waktu malam itu untuk shalat Tahajjud, sebagai shalat sunnat untuk dirimu, mudah-mudahan Tuhan akan membangkitkan engkau dengan kedudukan yang baik. (S. Bani Israil, ayat 79).

Do’a Tahajjud:

Do’a-do’a yang dibaca di waktu melakukan shalat Tahajjud atau sesudahnya, sebaiknya dari ayat-ayat Al-Qur’an atau hadist. Dari Al-Qur’an seperti:

Rabbanaa aatina fid dun-ya hasanatan, wa fil aakhirati hasanatan, waqinaa ‘adzaaban naari.

Artinya : – Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksaan api neraka.

Dalam hadist Bukhari dinyatakan, bahwa Rasulullah SAW jika bangun dari tidur di tengah malam, terus bertahajjud dan membaca do’a sebagai berikut :

Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati wal aardli waman fiihinna walakal hamdu laka mulkus samaawaati wal ardli waman fiihinna, walakal hamdu nuurus samaawaati wal ardli, walakal hamdu antal haqqu wawa’dukal haqqu waliqaa-uka haqqun, waqauluka haqqun, wal jannatu haqqun, wannaaru haqqun, wannabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun shallallaahu ‘alaihi wasallama haqqun, wassaa’atu haqqun.

Allahumma laka aslamtu, wabika aamantu, wa’alaika tawakaltu, wa ilaika aanabtu, wabika khashamtu, wamaa akhkhrtu wamaa asrartu wamaa a’lantu, antal muqaddimu wa au laa ilaaha ghairuka walaa haula walaa quwwata illaa billaahi.

Artinya: – Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. Bagi-Mu lah segala puji, Engkau raja penguasa langit dan bumi, bagi-Mu segala puji, Engkaulah yang hak dan janji-Mu adalah benar, dan perjumpaan-Mu itu adalah hak, dan firman-Mu adalah benar, dan sorga adalah hak, dan neraka adalah hak, dan nabi-nabi itu hak benar, dan nabi Muhammad SAW adalah benar, dan saat hari kiamat itu benar.

Ya Allah, kepada-Mu lah kami berserah diri (bertawaqal), kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mu lah kami rindu, dan kepada Engkaulah kami berhukum.

Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah kami lakukan dan yang sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan yang terakhir. Tiada Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbul ‘alamin. Tida daya dan kekuatan meliankan dengan Allah.

Sesudah membaca do’a itu perbanyaklah membaca istighfar yang biasa, yakni:

Astaghfirullahal ‘azhiimu wa ‘atuubu ilaihi.

Artinya : – Kami memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan kamipun bertaubat kepada-Nya.

Adapun istighfar yang lebih lengkap lagi yang juga dari Rasulullah SAW, yakni;

Allahumma anta rabbi laa ilaaha illa anta, khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anna ‘alaa ‘ahdika wawa’dika mas tatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu-u laka bini’matika ‘alayya wa-abu-u bidzanbii faghfirlii fa innahuu laa yaghfirudz dzunnuba illa anta.

Artinya : – Ya Allah, Engkaulah Tuhan kami, tiada Tuhan melainkan Engkau. Engkau dzat yang telah menjadikan kami, dan kami adalah hamba-Mu, dan kamipun dalam ketentuan-Mu serta janji-Mu sedapat yang kami lakukan. Kami mohon perlindungan-Mu dari kejahatan apa saja yang kami lakukan, kami mengakui kenikmatan yang telah Engkau limpahkan kepada kami dan kami juga mengakui dosa kami, karena itu berilah ampunan kepada kami, sebab sesungguhnya tidak ada yang memberi pengampunan kecuali Engkau sendiri.

Setelah selesai membaca do’a tersebut, lalu pergilah berbaring kembali tidur, sambil membaca Ayat Kursi, kemudian Surat Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Nas.