Sesepuh Betawi Usulkan Majelis Adat Betawi Masuk Revisi UU Pemprov
Maret 4, 2022DPR bersama pemerintah akan segera melakukan pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota NKRI. Apalagi di tahun 2024, nantinya Jakarta tidak akan lagi menjadi ibu kota negara.
Merespons hal itu, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dailami Firdaus menginisiasi pertemuan sesepuh Betawi untuk membahas Jakarta ke depan, pasca tidak menjadi ibu kota negara.
Pertemuan yang digelar di Restoran Al Jazeera Polonia, Jalan Cipinang Cempedak I, Jatinegara, Jakarta Timur pada Sabtu (26/2) itu dihadiri sejumlah sesepuh dan tokoh Betawi, yakni Eddie Marzuki Nalapraya, Nuri Tahir, Abdul Syukur, Margani M Mustar, Hasbullah Thabrani, Azis Khafia, Biem T Benyamin S, Becky Mardani, Yusuf Aman, Zaenudin MH dan Husni Hasanudin.
Dailami mengatakan, salah satu poin penting dalam silaturahmi ini adalah menampung masukan dan arahan sesepuh Betawi dalam konteks revisi UU Pemprov DKI Jakarta.
“Masukan yang disampaikan adalah pentingnya keistimewaan Betawi,” kata Dailami melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi.
Dailami menjelaskan, terkait keistimewaan Betawi ke depan diperlukan sebuah majelis adat yang kuat dan representatif di Jakarta.
“Mengacu pada konsep trisula pemerintahan daerah istimewa atau khusus, di Aceh itu ada yang disebut Wali Nagroe dan di Papua ada Majelis Rakyat Papua, selain adanya lembaga eksekutif dan kegislatif,” kata cucu ulama KH Abdullah Syafi’i ini.
Menurut Dailami, sesepuh Betawi Eddie Marzuki Nalapraya dan Nuri Tahir sepakat usulan pembentukan majelis adat Betawi yang masuk dalam rancangan revisi UU Nomor 29 Tahun 2007.
“Betawi memiliki nilai-nilai kearifan yang harus dimasukan dalam semangat undang-undang Jakarta ke depan. Melalui pertemuan ini juga dibahas tentang pentingnya menyatukan seluruh potensi Betawi untuk menghadapi persaingan global,” kata Dailami.
Untuk diketahui, dalam pertemuan tersebut Nuri Tahir juga meminta kesediaan Dailami Firdaus untuk menjadi perantara digelarnya musyawarah bersama seluruh potensi Betawi. []
sumber : RMOLJAKARTA