Keinginan Istri dan Anak Kita Jadi Qurrata A’yun
April 30, 2016“Dan orang orang yang berkata, “Ya Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai qurrata a’yun (penyenang hati kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Furqan : 74)
Setiap keluarga Muslim senantiasa mengharapkan anggota keluarganya, khususnya istri dan anak-anaknya, menjadi qurrata a’yun. Sebab, anggota keluarga yang memiliki sifat qurrata a’yun akan mampu memberikan warna dan rasa tersendiri bagi anggota keluarga yang lain. Keberadaan anggota yang menjadi qurrata a’yun akan membuahkan ketentraman bagi keluarga yang lain.
Yang menjadi pertanyaan sekarang; apa yang dimaksud dengan istilah qurrata a’yun tersebut? Apa dan bagaimana karakter istri dan anak yang memiliki sifat qurrata a’yun yang menjadi idam-idaman setiap keluarga Muslim?
Secara mendasar, istilah Qurrata a’yun memiliki dua makna; Pertama, kata qurra bermakna tsabat, ketenangan dan keteguhan. Artinya, istri dan anak yang memiliki sifat qurrata a’yun adalah meraka yang memberikan ketenangan dan keteguhan. Jadi, harapan orang, mereka kelak mereka menjadi wasilah untuk meraih ketenangan jiwa.
Kedua, kata qurra memiliki makna yang kedua adalah dingin dan sejuk. Sehingga, makna qurrata a’yun adalah air mata yang menyejukkan dan sebagai pendingin pandangan mata/hati. Ia memiliki makna air mata kesejukan. Sebab, air mata yang dingin dan sejuk yang mengalir dari mata seseorang menunjukkan kesenangan dan kegembiraan. Berbada halnya bila air mata yang mengalir terasa hangat atau panas, maka air mata itu menunjukkan kegelisahan dan kekhawatiran. Harapan seorang ayah, anak dan istrinya menjadi sarana kebahagiaannya yang mampu mengalirkan air mata yang sejuk yang menunjukkan kebahagiaan dan kesenangan.
Berkaitan dengan karakter qurrata a’yun yang diidam-idamkan setiap Muslim, sebagian ulama berpendapat, bahwa mereka adalah anggota keluarga yang kita lihat taat dan beribadah hanya kepada Allah Ta’ala. Artinya, anggota keluarga seperti itulah yang mampu menyejukkan dan memberikan ketenangan dalam jiwa kita.
Boleh jadi air mata kita akan menetes bahagia saat menyaksikan mereka sebagai orang-orang yang taat dan senantiasa beribadah kepada Allah. Luar bisa, kabahagiaan yang akan menyapa seseorang menyaksikan anak dan istrinya rajin shalat, membaca Al-Quran, bersedekah, dan rutin melaksanakan ibadah dan ketaatan yang lainnya.
Ada yang berpendapat, karakter anggota keluarga yang menjadi qurrata a’yun adalah mereka yang mampu mencegah kita agar tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan dan dosa. Artinya, keberadaan anak dan istri yang mampu memberikan motivasi kepada kita untuk lebih taat beribadah kepada Allah Ta’ala. Sehingga, pandangan mata kita akan menjadi gembira dan senang saat memandang mereka. Subhanallah.
Ada yang berpendapat, yang dimaksud dengan anak istri yang menjadi qurrata a’yun bagi kita manaka kala mereka mendapatkan hidayah sehingga memeluk agama Islam. Betapa bahagianya seorang ayah Muslim manakala menyaksikan anggota keluarganya memeluk Islam yang merupakan satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah. Dengan harapan mereka kelak dikumpulkan oleh Allah dalam naungan Islam saat di dunia ini, dan di surga saat memasuki alam akhirat. Allahummastajib.
Ada yang berpendapat, anak dan istri yang menjadi qurrata a’yun adalah anak shalih dan istri yang shalihah. Artinya, anak shalih yang mampu memberikan manfaat bagi orang tuanya, baik saat di dunia ini maupun kelak ketika di alam akhirat. Juga, istri yang shalihah adalah penyejuk pandangan bagi suaminya. Karena, istri shalihah akan mampu memberikan ketenangan dan kebahagiaan saat bersama di rumah maupun saat ditinggal dirumah untuk suatu keperluan.
Selain dengan memanjatkan doa di atas, untuk meraih dan menjadikan anak istri kita sebagai qurrata a’yun, langkah yang harus kita tempuh adalah mendidik mereka dengan pendidikan islami, memenuhi hak-hak mereka, serta senantiasa mengarahkan mereka agar tetap berada dalam petunjuk Allah Ta’ala.
Semoga Allah memudahkan langkah-langkah kita dalam mewujudkan anggota keluarga yang mampu menjadi penentram hati sekaligus penyejuk pandangan mata. Wallahu a’lam bish shawab.*