Tantangan Dakwah Kembalinya Kejayaan Islam
Januari 24, 2017Bekasi (DF) ~ Kejayaan Islam kembali di obok-obok oleh berbagai oknum yang mengatas namakan pelaku “orang kuat”, sehingga menimbulkan gejolak pada ummat Islam untuk melawan segala kezholiman dan penindasan.
Untuk itulah Prof. Dr. H. Dailami Firdaus selaku Ketua Yayasan Perguruan Tinggi As-Syafi’iyah memfasilitasi dalam suatu diskusi dengan menggelar Studium Generale dengan mengangkat tema ‘Tantangan Dakwah Jelang Kembalinya Kejayaan Islam.”
Acara tersebut dilaksanakan di Kampus 2 Universitas Islam As-Syafi’iyah (UIA), Jl. Jatiwaringin, Pondok Gede, Komplek Yatim As-Syafi’iyah Jakarta, Selasa 24 Januari 2017. Hadir sebagai pembicara utama yakni Muhammad Shamsi Ali yang dikenal sebagai Imam Islamic Center New York, USA dan Prof. Dr. Ahmad Mubarok, MA (Ketua Program Studi Ilmu Dakwah S.3 Pascasarjana UIA). Sebagai moderator Dr. H. Ahmad Ilyas Ismail MA (Dekan Fakultas Agama Islam – UIA).
Studium Generale diikuti lebih dari seratus peserta dan diliput sejumlah awak media, tak hanya mengangkat pasca dilantiknya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, juga bagaimana sikapnya pada kekuatan dunia Islam. Mencuat pula pembicaraan seputar rencana kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz ke Indonesia yang salah satu agendanya bakal bertemu dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq.
Dikatakan Imam Islamic Centre yang datang dari New York, Amerika Serikat, Muhamad Shamsi Ali, pihaknya sangat mengapreasiasi jika kedatangan Raja Salman ke Indonesia nanti, juga merealisasikannya dengan bertemu Habib Rizieq.
“Kita sangat mengenal sekali ketokohan beliau. Dan, ini bisa menjadi nilai positif kalau memang ada agenda pertemuan tersebut. Habib Rizieq merupakan tokoh, diakui atau tidak, dia seorang pemimpin,” tegas Shamsi seusai menjadi pembicara dalam diskusi.
Sedangkan Prof. Dr. H. Dailami Firdaus Ketua Yayasan Perguruan Tinggi As- Syafi’iyah UIA memberikan mengapresiasi dan mengungkapkan hal senada. “Jadi, kalau kabar itu benar bahwa akan ada pertemuan tersebut, maka kita menyambut baik,” papar pria yang juga anggota DPD RI perwakilan DKI Jakarta yang akrab dengan panggilan nama Bang Dailami tersebut.
Ditambahkan dia, boleh jadi pertemuan tersebut terjadi karena ada Aksi Super Damai 212 yang melibatkan jutaan massa umat Islam berkumpul di Monas dengan berzikir dan salawat. “Yang jelas, aksi tersebut dengan kecepatan informasi menyebar ke seluruh dunia, termasuk Arab Saudi.
Tentu saja nama Habib Rizieq yang dikenal ketokohannya dalam aksi tersebut, mungkin membuat Raja Salman menghendaki bertemu dengan Habib Rizieq,” terang putra Prof Dr Hj. Tutty Alawiyah AS (almarhumah) dan cucu Kyai Besar Betawi KH. Abdullah Syafi’ie (almarhum).
Sementara itu, Rektor Universitas Islam As-Syafi’iyah (UIA) Jakarta, Dr. Masduki Ahmad, SH., MM, sangat berharap kepada Pemerintah dapat memberikan kemudahan dan fasilitas, jika memang ada rencana pertemuan antara Raja Salman dan Habib Rizieq.