Kurangi Minum Es Teh!
April 29, 2016Minum es teh memang membantu melegakan tenggorokan kala cuaca panas menghadang. Namun, mulai kini sebaiknya meminum es teh dikurangi ya.
Peneliti dari Loyala University Medical Center menemukan orang yang sering minum es teh berisiko tinggi mengembangkan masalah batu ginjal.
Selama cuaca panas, orang cenderung mengalami dehidrasi. Dehidrasi yang dihilangkan dengan meminum es teh malah meningkatkan risiko batu ginjal, terutama bagi mereka yang sudah berisiko.
“Orang-orang sudah tahu bahwa di musim panas harus minum lebih banyak cairan. Namun, banyak orang memilih minum es teh karena rendah kalori dan rasanya lebih enak dari air putih. Parahnya, hal ini malah merugikan dirinya sendiri,” jelas peneliti Dr John Milner, dilansir melalui Medicaldaily (8/8).
Peneliti percaya konsentrasi tinggi oksalat (salah satu zat kimia yang memicu pembentukan batu ginjal) yang menjadi penyebab masalah pada saluran kemih Anda.
Jangan anggap remeh. Pria berisiko empat kali lebih tinggi mengalami masalah batu ginjal dibandingkan wanita, dan risiko akan terus meningkat setelah usia menginjak 40 tahun.
Wanita menopause dengan tingkat estrogen rendah dan wanita yang melakukan pengangkatan rahim juga berisiko tinggi batu ginjal.
Peneliti dari Loyala University Medical Center menemukan orang yang sering minum es teh berisiko tinggi mengembangkan masalah batu ginjal.
Selama cuaca panas, orang cenderung mengalami dehidrasi. Dehidrasi yang dihilangkan dengan meminum es teh malah meningkatkan risiko batu ginjal, terutama bagi mereka yang sudah berisiko.
“Orang-orang sudah tahu bahwa di musim panas harus minum lebih banyak cairan. Namun, banyak orang memilih minum es teh karena rendah kalori dan rasanya lebih enak dari air putih. Parahnya, hal ini malah merugikan dirinya sendiri,” jelas peneliti Dr John Milner, dilansir melalui Medicaldaily (8/8).
Peneliti percaya konsentrasi tinggi oksalat (salah satu zat kimia yang memicu pembentukan batu ginjal) yang menjadi penyebab masalah pada saluran kemih Anda.
Jangan anggap remeh. Pria berisiko empat kali lebih tinggi mengalami masalah batu ginjal dibandingkan wanita, dan risiko akan terus meningkat setelah usia menginjak 40 tahun.
Wanita menopause dengan tingkat estrogen rendah dan wanita yang melakukan pengangkatan rahim juga berisiko tinggi batu ginjal.