Penyakit asam urat
April 29, 2016Penyakit asam urat cenderung kerap dikeluhkan oleh mereka yang sudah berusia dewasa. Semua lapisan masyarakat yang tidak dapat menjaga pola hidup serta makannya dengan baik, memiliki kesempatan untuk diserang oleh penyakit asam urat ini.
Penyakit asam urat jelas menggangu, seperti lumrahnya jenis penyakit lain. Dan ketika asam urat sudah diderita, keluhan-keluhan seperti pegal dan nyeri pada sendi akan mulai mewarnai hari-hari Anda. Menahan sakit pada daerah persendian sungguh sangat menyiksa. Sementara di sisi lain, Anda harus beraktivitas seperti biasa.
Berbagai informasi tambahan seputar penyakit asam urat tiba-tiba menjadi menarik perhatian Anda. Mulai dari penyebab asam urat, pantangan, serta pengobatan penyakit asam urat. Semua itu bertujuan sebagai upaya untuk menjauhkan atau menyembuhkan penyakit asam urat itu sendiri.
Informasi yang paling banyak beredar di masyarakat berkenaan dengan penyakit asam urat ini adalah ciri-ciri atau gejala asam urat. Di masyarakat luas, ciri-ciri asam urat selalu dikaitkan dengan rasa sakit di sendi, walaupun itu memang tidak sepenuhnya salah. Tetapi, perlu diketahui bahwa tidak semua rasa sakit di persendian itu adalah indikasi adanya penyakit asam urat dalam tubuh.
Sebelum mengategorikan rasa sakit di persendian sebagai ciri-ciri penyakit asam urat, alangkah lebih baik jika Anda juga memerhatikan ciri-ciri yang lain. Seperti, apakah rasa sakit pada sendi tersebut berulang secara berkala? Apakah sendi yang sakit membengkak dan berubah warna? Apakah itu semua muncul ketika Anda banyak mengonsumsi jeroan dan makanan yang banyak lemak? Jika jawaban dari semua pertanyaan itu “iya”, maka memang benar, rasa sakit di sendi Anda itu adalah penyakit asam urat.
Karena jika rasa sakit di sendi tidak diikuti dengan gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, itu hanya pegal biasa atau ngilu biasa yang lumrah terjadi di daerah persendian dan bukan penyakit asam urat. Rasa sakit seperti itu biasanya akan sembuh dengan beristirahat, mulai banyak mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium atau pijat refleksi. Jadi pelajarannya adalah, jangan asal mengategorikan sakit di sendi sebagai penyakit asam urat.
Lalu, apa penyakit asam urat itu sesungguhnya?
Seluk-beluk Penyakit Asam Urat
Mengapa ada nama penyakit yang sebenarnya cukup aneh bagi dunia medis? Asam urat? Sekilas, seperti bukan nama penyakit, tapi sungguh tidak diragukan bahwa asam urat adalah salah satu penyakit yang juga “diakui” oleh dunia medis. Penyakit asam urat ini memiliki nama ilmiah, lho. Adalah arthritis gout. Supaya lebih meyakinkan karena terkesan ilmiah, dalam bahasa Inggris, asam urat dikenal dengan sebutan uric acid atau urate.
Istilah penyakit asam urat ini mengacu pada produksi asam urat berlebih yang akhirnya membuat tubuh menjadi tidak sehat. Apa itu asam urat? Asam urat sendiri merupakan zat turunan dari purin. Purin sendiri adalah golongan basa nitrogen yang menjadi bahan pembentuk utama dari sistem DNA dan RNA.
Asam urat sendiri bersifat asam dan berbentuk seperti kristal. Asam urat hadir dalam tubuh manusia sebagai hasil terakhir dari diprosesnya zat purin oleh tubuh. Zat purin tergolong penting dalam tubuh, karena sifatnya sebagai komponen utama DNA itu tadi. Sehingga, sebenarnya, tubuh pun sudah memproduksi zat purinnya sendiri.
Zat purin yang diproduksi oleh tubuh jumlahnya mencapai 85%, itu berarti, untuk mencapai 100%, tubuh manusia hanya memerlukan “bantuan” asupan purin dari luar tubuh sebesar 15%. Ketika “sumbangan” purin yang masuk ke dalam tubuh melebihi 15% maka yang terjadi adalah penumpukkan zat purin. Akibatnya asam urat juga ikut menumpuk. Dan itu berisiko sebagai penyebab penyakit asam urat.
Jadi bisa dibayangkan, ketika Anda mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi seperti jeroan, berapa jumlah purin yang masuk dalam tubuh? Sebagai perhitungan, kandungan purin dalam jeroan mencapai 150 hingga 180 mg untuk setiap 100 gramnya. Jumlah tersebut tergolong tinggi dan berbahaya. Ditambah dengan skala konsumsi yang tergolong sering, misalnya seminggu tiga hingga empat kali.
Penumpukkan zat purin atau asam urat ini menjadi pekerjaan berat bagi ginjal. Karena jumlah sebanyak itu, akan membuat kerja ginjal sebagai organ ekresi menjadi berkali-kali lipat. Zat buangan purin yang sejatinya dikeluarkan dalam bentuk feses, urine dan keringat pada akhirnya mengendap, terbawa oleh darah dan bersarang di daerah-daerah persendian. Dan jadilah penyakit asam urat ini Anda derita. Hal ini diperparah dengan menurunnya fungsi ginjal yang Anda miliki.
Selain menyebabkan penyakit asam urat, menumpuknya purin yang memberatkan kerja ginjal berpotensi untuk menggangu fungsi ginjal yang masih sehat secara keseluruhan. Panyakit lain pun nantinya akan bermunculan akibat konsumsi bahan makanan berpurin tinggi ini. Dan tidak menutup kemungkinan, ginjal anda pun akan bermasalah.
Proses terjadinya asam urat secara sederhana digambarkan seperti ini:
- Anda mengonsumsi makanan berpurin tinggi seperti jeroan, seafood, dan ikan kaleng dalam jumlah banyak dan sering.
- Kandungan purin dalam makanan tersebut diolah sehingga menjadi asam urat.
- Asam urat dalam jumlah besar tidak terakomodir oleh ginjal yang fungsinya memang terbatas.
- Asam urat yang berbentuk kristal tersebut dibawa oleh darah dan mengendap di persendian.
- Persendian Anda pun pada akhirnya akan sakit, engsel yang seharusnya “licin” terganggu oleh kehadiran kristal-kristal asam urat tersebut.
Tahapan-tahapan Penyakit Asam Urat
Penyakit asam urat tidak terjadi dalam waktu yang cepat. Ini berkaitan dengan proses penumpukkan zat purin itu tadi. Penumpukkan zat purin selama bertahun-tahun itulah yang membuat Anda menderita penyakit asam urat. Sehingga, rata-rata yang mengeluhkan penyakit ini adalah mereka yang memasuki usia 30 hingga 40 tahun.
Dalam waktu bertahun-tahun itu, penyakit asam urat mengalami beberapa tahapan. Bagaimana saja tahapan tersebut?
- Tahapan Penyakit Asam Urat – Asam Urat Akut
Tahapan penyakit asam urat akut terasa seperti pegal biasa. Rasa sakit di sendi cenderung akan mereda dalam hitungan beberapa hari tanpa diobati. Pada tahapan ini, Anda pasti akan terkecoh, antara asam urat atau nyeri sendi biasa. Jika sudah demikian, sebaiknya mulai batasi konsumi makanan berpurin tinggi.
- Tahapan Penyakit Asam Urat – Asam Urat Akut Intermiten
Dari “serangan” nyeri sendi ringan yang pertama, tahapan penyakit asam urat ini akan muncul beberapa tahun kemudian. Umumnya, satu hingga dua tahun atau yang dimaksud dengan masa interkritikal. Setelah serangan tersebut, biasanya nyeri sendi akan lebih sering muncul. Waktunya pun semakin lama semakin panjang. Sendi yang sakit pun umumnya akan bertambah.
- Tahapan Penyakit Asam Urat – Asam Urat Kronik Bertofus
Tahapan dalam penyakit asam urat ini sudah tergolong parah. Rasa sakit pada sendi tersebut akan disertai dengan perubahan bentuk pada sendi itu sendiri. Sendi yang sakit akan membengkak dan membentuk seperti benjolan. Dalam istilah asam urat, benjolan tersebut disebut tofus.
Tofus akan muncul biasanya pada penderita penyakit asam urat menahun. Benjolan atau bengkak pada persendian tersebut disebabkan oleh kristal asam urat yang sudah sangat menumpuk. Persendian menjadi sangat sulit digerakkan dan kristal asam urat tersebut berpotensi untuk membuat tulang di sekitar daerah persendian menjadi rusak secara permanen. Dan akhirnya, cacat.
Penyakit asam urat sendiri sebenarnya disebabkan oleh dua hal. Bukan hanya oleh asupan makanan berpurin tinggi yang melebihi batas. Tetapi, penyebab penyakit asam urat berkenaan dengan makanan ini menjadi hal yang bisa diupayakan untuk dihindari. Berbeda dengan penyebab asam urat yang satu lagi. Yaitu asam urat primer yang kemungkinan disebabkan oleh kelainan faktor genetik dan hormon sehingga menggangu proses metabolisme dalam tubuh.
Sumber: http://www.djamilah-najmuddin.com/penyakit-asam-urat